Alam
merupakan hal perlu dijaga dalam kehidupan sehari-hari dan
bermsyarakat. Berkat alam pula manusia dapat mempertahankan hidupnya.
Alam juga yang mengajarkan, menyediakan kebutuhan, dan memperingati umat
manusia dalam melangsungkan kehidupan. Di suku Talaud, alam
diperhitungkan dengan sangat seksama.
Flora
dan fauna yang ada di wilayah suku Talaud tidak lepas dari bagaimana
masyarakatnya memperlakukan mereka sesuai dengan warisan leluhur.
Pengetahuan mengenai flora dan fauna atau lebih akrab disebut sebagai
alam tumbuhan dan hewan diperhatikan baik oleh nelayan (mayoritas mata
pencaharian mereka) maupun oleh petani. Tidak ada monopoli dari satu
pihak mengenai bagainama cara memperhitungkan keadaan tumbuhan dan
hewan-hewan tersebut, namun menjadi kebutuhan bersama. Sehingga
diperlukannya kerja sama dan saling memahami dari pihak manapun untuk
dapat mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi.
Pengetahuan
mengenai fauna atau hewani. Pengetahuan yang masyarakat suku Taulud
dapatkan berasal dari pengalaman, diperoleh nenek moyang dan diwarisan
secara turun temurun. Pengetahun ini mencangkup kelakuan hewan/binatang
dalam perburuan, kebiasaan binatang tersebut mencari mangsanya, dan
berbagai macam kelakuan binatang lainnya.
Pengetahuan
ini memudahkan pemburu untuk menangkap dan menjerat binatang buruannya.
Termasuk para nelayan yang menggunakannya sebagai perhitungan kapan
ikan-ikan tersebut dapat ditagkap dalam jumlah besar dan sedikit, juga
bagaimana cara menangkap ikan tersebut berdasarkan jumlah dan ukuran
yang berbeda. Pengetahuan ini sangat berfungsi bagi masyarakat suku
Talaud sehingga memengaruhi pula peralatan atau benda yang dibutuhkan
dan digunakan masyarakatnya. Tidak hanya nelayan, petani juga perlu
memahami ini karena dengan begitu mereka dapat mewaspadai hewan-hewan
pengganggu yang sering muncul di ladang-ladang mereka.
Pengetahuan
mengnai tumbuh-tumbuhan memang merupakan pengetahuan utama bagi para
petani, tetapi juga hal ini dipelajari betul para nelayan, dan anggota
masyarakat umum lainnya. Hal ini dikarenakan tumbuhan merupakan salah
satu komponen penting yang bahkan sering digunakan dalam kebutuhan
sehari-hari, termasuk sebagai bahan untuk mengobati, meracuni, dan
lainnya. Pengetahun mengenai tumbuhan ini diajarkan dan diwariskan pada
generasi mereka dalam cara yang berbeda untuk kebutuhan yang berbeda
pula.
Masyarakat
suku Talaud akan diajarkan bagaimana menentukan akar-akar pohon dan
juga rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai obat penyakit, racun,
dan bumbu dalam memasak. Mempelajari pula pohon dengan jenis seperti apa
yang dapat digunakan untuk membangun sebuah rumah. Diperlukannya pohon
yang kokoh dan berukuran besar untuk dapat dijadikan alat transportasi.
Pengetahun mengenai jenis tumbuhan seperti apa yang dapat digunakan
sebagai senjata untuk menangkap ikan yang digunakan dengan cara
meracunnya. Pengetahun-pengetahuan tersebut diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga masyarakat suku Talaud tidak akan bergantung pada
bahan dan alat kerajinan saja tapi juga pada alam yang ada di
sekitarnya.
Pengetahuan
ini bahkan digunakan oleh seorang tani untuk menentukan apakah lahan
tanah yang mereka tentukan dapat cocok untuk dijadikan rumah atau tidak.
Dengan cara melihat pohon yang tumbuh di atas tanah tersebut, petani
dapat menentukan apakah lahan yang mereka lihat itu dapat cocok untuk
diolah menjadi lahan pertanian atau tidak. Pengamatan terhadap alam
terus dilakukan oleh masyarakat tradisional suku Talaud sebagai modal
untuk dapat hidup dalam kedamaian dan jauh dari bencana. Selain itu
pengetahuan mengenai musim, gejala-gejala alam, dan perbintangan
memiliki peranan penting bagi masyarakat suku ini dan hal ini juga
relatif digunakan sebagai pusat atau inti dari pengetahuan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar