Sabtu, 13 Desember 2014

TEKNIK MENANGKAP IKAN SUKU TALAUD


Mendapati letak geografis yang dikelilingi laut, masyarakat suku Talaud menjadikan perikanan sebagai sistem pencaharian yang utama. Sistem perikanan yan dilakukan oleh masyarakat suku Talaud masih terbilang jauh dari kata modern. Beberapa aktivitas yang dilakukan masih menggunakan cara dan alat tradisional. Perikanan atau aktivitas penangkapan ikan di suku Talaud dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, atau penghasilandi wilayah tersebut dengan dua lokasi masing-masing: perikanan darat dan perikanan laut.
Perikanan laut yang ada di suku Talaud ini bervariatif. Adapun cara menangkap hewan laut suku Talaud dengan cara memancing, menggunakan jala, mengumpulkan dengan tangan, menyelam, mengail dengan menggunakan umpan atau disebut Mebawono, mengail dengan cara yang hampir sama dengan bermain layang-layang atau disebut dengan Tumbebang, ataupun cara menangkap penyu yang berbeda dengan cara menangkap ikan hewan laut lainnya yang kita sebut dengan Malote. Namun kali ini kita akan membahas cara menangkap ikan dengan menggunakan alat perangkap yang dianyam seperti keranjang. Cara menagkap ikan seperti ini juga sering dilakukan oleh masyarakat suku Talaud.
Dari banyak cara menangkan ikan laut suku Talaud, ada satu yang cukup menarik yaitu menangkap ikan dengan menggunakan anyaman yang dibuat mirip keranjang. Anyaman yang dibuat menyerupai keranjang ini ada yang disebut sebagai igi, somba, tumpina, pahato, dan lain-lain. Perangkap ini dibenamkan dengan diberi umpan di dalamnya. Meskipun ada pula yang meninggalkan perangkap tanpa umpan, atau melepaskan mata kail dengan umpan kemudian dibiarkan beberapa saat.
Perangkap yang digunakan pun tidak sama antara satu kedalaman dengan kedalaman lainnya. Mulai dari perangkap yang kedalaman 1 meter, ada yang kedalamannya 5-6 meter, ada pula yang perangkap yang digunakan untuk kedalaman air yang mencapai 20-50 meter. Masing-masing perangkap ini memilki ukuran dan besari-kecilnya seuai dengan kedalaman masing-masing. Perangkap-perangkap ini disimpan sesuai dengan tempat yang pada umumnya sering dilalui oleh ikan-ikan.
Penangkapan ikan yang dilakukan dengan cara ini tentu saja harus sangat hati-hati karena perhitungan nelayan yang memasang perangkap akan sangat bergantung dengan hasil tangkapannya. Perangkap dipasang di pesisir pada saat laut sedang mengalami pasang-surut, setelah siap perangkap tersebut dibiarkan hingga laut mengalami pasang-naik. Nelayan dapat mengecek perangkap tersebut saat kembali terjadi pasang-surut. Jika perangkap tersebut dipenuhi ikan maka setelah ikan tangkapannya diambil, perangkap tetap dibiarkan untuk pasang-naik selanjutnya. Tetapi apabila perangkap tersebut dalam keadaan kosong atau hasil tangkapannya sedikit, para nelayan biasanya akan memindahkan perangkap tersebut ke tempat lain.

0 komentar:

Posting Komentar