Rabu, 03 Desember 2014

Heaven Sky Guardian



“Ini adalah sebuah tempat di langit dimana dulunya seorang pecinta pernah tinggal.”kata seorang penjaga yang tampak seperti ksatria langit menyapa kehadiran Sasmara di tempat itu. Pakaiannya berjirah kilau emas dan di tangan kanannya memegang tongkat yang berisikan cahaya obor berwarna biru yang menyala. Dia kemudian berjalan menuju sebuah taman memorial dengan sebuah patung manusia tampak terbaring di bagian tengah dari taman yang indah itu. Diatas bangunan patung yang berbaring tersebut terdapat sebuah guci emas yang bercahaya dan mengeluarkan gelembung-gelembung cahaya berwarna merah muda. Penjaga taman memorial ini kemudian memegang gelembung cahaya merah muda itu dengan lembut, dan mendekatkannya kepada Sasmara.

“Satu-satunya hal yang tersisa dari pecinta yang tinggal di atas langit ini adalah energi cinta yang tulus dari dirinya. Sekarang energi dari pecinta itu disimpan di dalam guci emas ini. Energi cinta ini akan selamanya ada, semakin lama semakin bertambah, ia mengalami transformasi menjadi gelembung cahaya berwarna merah muda untuk kemudian terbang terbawa angin dan menyebar ke seluruh dunia. Dan ketika gelembung ini menyentuh bumi, dirinya akan pecah dan mengeluarkan serbuk-serbuk cinta.” Kata Sang Penjaga, ia pun melanjutkan penjelasannya sambil tersenyum,

“Gelembung cahaya merah muda ini adalah serbuk cinta yang menghidupi jiwa-jiwa pecinta di bumi. Ketika ada jiwa seorang pecinta di bumi yang pernah disakiti hatinya maka gelembung cahaya merah muda ini akan datang ke tempat jiwa pecinta yang tersakiti itu untuk menyembuhkan hatinya dan memurnikan jiwanya. Jiwa yang penuh dengan cinta akan lebih mudah untuk mencapai kesadaran sejati. Serbuk cinta yang berhamburan akan memandikan setiap jiwa muda itu dengan keindahan cinta yang sempurna. Setiap luka hati lenyap secara tiba-tiba seakan-akan muncul jiwa baru yang segar dan mempesona.” Penjaga itu menjelaskannya dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tampak terharu dan bahagia bisa bertemu dengan sang Pecinta dan menjaga makamnya ini di taman langit.

“Adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk menyambut perwujudan cahaya cinta yang datang dengan sendirinya ke tempat ini, sungguh sebuah kebahagiaan yang tidak tergambarkan. Selama ini saya selalu memperhatikanmu dari atas langit, pernah sekali datang untuk memberikanmu energi semangat ketika dirimu masih berada di puncak himalaya. Dan kini dirimu sudah berada di tempatmu yang sesungguhnya"

Semerbak bunga bermekaran di taman langit, suara gemuruh tepuk tangan menggema di udara, sepasukan ksatria berkuda berdatangan dengan panji-panji berwarna warni. Sambutannya begitu meriah dan semarak, dengan rendah hati Sasmara melangkah mendekati sepasukan ksatria berkuda itu.

“Sasmara Light, sudah lama kami menunggu kehadiranmu. Selamat datang di legion kehormatan. Dengan adanya kemampuan dan kekuatan, muncul kewajiban dan tanggung jawab. Perjalananmu untuk mencari jati diri sudah selesai, lupakanlah semuanya yang sudah kamu pelajari dan mulailah untuk menjadi dirimu sendiri. Bertindaklah dan berkaryalah dengan segenap potensi dan kemampuanmu saat ini.” Suara panglima itu begitu membahana di udara. Ia tertawa dan bergembira, penuh suka cita.

Dari atas langit tampak sekumpulan burung Jatayu terbang berputar-putar, ada pengendara di setiap burung jatayu yang beterbangan itu. Mereka kemudian mendarat di dekat sepasukan ksatria berkuda. Lagi-lagi suara gemuruh tepuk tangan bergema di udara. Kali ini semilir angin membawa aroma harum bunga surgawi. Seorang pengendara dengan tubuh yang sigap dan rupawan memanggil nama Sasmara dengan nada yang dalam dan bijaksana.

“Sasmara Light, akhirnya kita bisa bertemu saudaraku. Kami para pengendara burung menyambut hangat kedatanganmu di tempat ini. Kisahmu sangat kami kagumi di atas langit, setiap gerak pikiranmu senantiasa dapat kami tangkap dari atas dan membuat kami berharap bisa segera menemuimu dan memberikan segenap bantuan untuk mewujudkan setiap niat baik dan pikiran mulia yang kamu pancarkan. “kata pengendara burung sambil menepuk pundak Sasmara dengan sikap kekeluargaan.

“Selama kami terbang mengelilingi langit dunia, banyak pikiran-pikiran baik dan mulia yang dapat kami tangkap dan kami rasakan. Bagi kami ini adalah kabar yang sangat baik, energi yang terpancar dari setiap pemikiran yang penuh kasih dapat kami gunakan untuk mengangkat kotoran-kotoran yang menumpuk di atas langit dengan lebih cepat. Kotoran-kotoran ini terbentuk dari pemikiran-pemikiran manusia yang bertindak menyimpang dan tidak selaras dengan alam semesta. Semakin banyak manusia yang berpikir tentang kebaikan akan semakin memudahkan pekerjaan kami membersihkan lapisan-lapisan langit. Untuk itu kami para pengendara burung menyambut kedatanganmu di tempat ini dengan suka cita dan rasa gembira. Selamat datang di Legion Kehormatan.” Para pengendara burung bersiul riang gembira, burung Jatayu mengepak-ngepakan sayapnya sehingga bunga-bunga yang bermekaran jatuh dan berguguran bagaikan hujan bunga.

0 komentar:

Posting Komentar