Akhir Desember, butiran-butiran salju mulai berjatuhan bersamaan dengan
turunnya para malaikat yang senantiasa berbagi kebaikan dengan semangat
kasih sayang. Di mata malaikat semua umat manusia adalah sama,
semuanya memiliki sifat dasar yang baik, hati nurani yang bergetar lembut di
dalam rongga dada. Baik dan buruk, benar dan salah, selalu ada suara-suara
di dalam diri yang mengingatkan manusia. Adakah kebaikan di dalam diri
manusia? "ada tentu saja ada". Adakah kemuliaan dan sifat-sifat malaikat
dalam diri manusia? "ada pasti ada".
Seperti halnya butiran salju yang berjatuhan terkena hembusan angin, ia
terbang dan mengambang dengan indah, menari-nari dengan semangat
berbagi kebaikan di akhir desember, begitu juga sifat-sifat malaikat dalam diri
manusia akan berhamburan keluar dan bermunculan ketika ada suatu
hempasan angin yang menerpa kehidupannya.
Sifat asli manusia akan muncul di saat-saat ia mengalami tekanan, di saat-
saat ia terpuruk dan terjatuh, disanalah ia bisa mengenal siapa dirinya yang
sebenarnya. Sifat asli seseorang terlihat disaat cobaan dan derita datang
kepadanya. Apakah ia masih mampu berbuat kebaikan, apakah ia masih
sanggup untuk memberi, apakah ia masih yakin kepada adanya harapan,
dengan tulus dan ikhlas membantu dan menolong orang lain walaupun dirinya
sendiri sedang kekurangan.
Sebuah seruling terdengar indah setelah ia diamplas dan dilubangi, sebuah
pedang menjadi tajam dan berkharisma sekelas excalibur setelah ia ditempa
dan dipanaskan dengan bara api sehingga bentuk aslinya keluar. Rasa sakit
adalah anugerah yang tersembunyi, tidak ada yang tahu apakah diri kita akan
dibentuk menjadi seruling ataupun pedang exclibur, namun dalam kehidupan
ada hal-hal yang memang membutuhkan kesabaran yang lebih bagi kita
untuk menerima dan membiarkan para pemahat seruling dan penemba besi
bekerja membentuk kehidupan kita.
Pada akhirnya nanti kita akan mengetahui hasil akhirnya melalui diri kita
sendiri. Menjadi seseorang yang lebih ikhlas, lebih sabar, sanggup menerima
apapun yang terjadi, menyadari adanya sesuatu yang lebih besar ataupun
lebih tinggi yang mengatur kehidupan kita
turunnya para malaikat yang senantiasa berbagi kebaikan dengan semangat
kasih sayang. Di mata malaikat semua umat manusia adalah sama,
semuanya memiliki sifat dasar yang baik, hati nurani yang bergetar lembut di
dalam rongga dada. Baik dan buruk, benar dan salah, selalu ada suara-suara
di dalam diri yang mengingatkan manusia. Adakah kebaikan di dalam diri
manusia? "ada tentu saja ada". Adakah kemuliaan dan sifat-sifat malaikat
dalam diri manusia? "ada pasti ada".
Seperti halnya butiran salju yang berjatuhan terkena hembusan angin, ia
terbang dan mengambang dengan indah, menari-nari dengan semangat
berbagi kebaikan di akhir desember, begitu juga sifat-sifat malaikat dalam diri
manusia akan berhamburan keluar dan bermunculan ketika ada suatu
hempasan angin yang menerpa kehidupannya.
Sifat asli manusia akan muncul di saat-saat ia mengalami tekanan, di saat-
saat ia terpuruk dan terjatuh, disanalah ia bisa mengenal siapa dirinya yang
sebenarnya. Sifat asli seseorang terlihat disaat cobaan dan derita datang
kepadanya. Apakah ia masih mampu berbuat kebaikan, apakah ia masih
sanggup untuk memberi, apakah ia masih yakin kepada adanya harapan,
dengan tulus dan ikhlas membantu dan menolong orang lain walaupun dirinya
sendiri sedang kekurangan.
Sebuah seruling terdengar indah setelah ia diamplas dan dilubangi, sebuah
pedang menjadi tajam dan berkharisma sekelas excalibur setelah ia ditempa
dan dipanaskan dengan bara api sehingga bentuk aslinya keluar. Rasa sakit
adalah anugerah yang tersembunyi, tidak ada yang tahu apakah diri kita akan
dibentuk menjadi seruling ataupun pedang exclibur, namun dalam kehidupan
ada hal-hal yang memang membutuhkan kesabaran yang lebih bagi kita
untuk menerima dan membiarkan para pemahat seruling dan penemba besi
bekerja membentuk kehidupan kita.
Pada akhirnya nanti kita akan mengetahui hasil akhirnya melalui diri kita
sendiri. Menjadi seseorang yang lebih ikhlas, lebih sabar, sanggup menerima
apapun yang terjadi, menyadari adanya sesuatu yang lebih besar ataupun
lebih tinggi yang mengatur kehidupan kita
0 komentar:
Posting Komentar