Aku tahu Engkau menempati seluruh jagat
raya, tetapi Engkau pun ada di dalam hatiku. Benar, Engkaulah yang
terbesar diantara yang besar, namun Engkau pun yang terkecil diantara
yang kecil. Dalam wujud yang kecil itu Engkau selalu tinggal dalam
hatiku...
Badan Manusia diberikan dalam setiap kelahiran agar kita menyadari siapa diri kita yang sebenarnya, agar kita mengetahui siapa penghuni hidup yang memberi kehidupan di dalam diri kita. Ketika segala sesuatunya terbentuk dari lima unsur, berarti apa yang menyusun matahari, tata surya dan galaksi juga terdiri dari unsur-unsur yang sama yang membentuk tubuh manusia. Memang benar bahwa manusia hanyalah bagaikan setitik debu di alam semesta yang luasnya tak terkira, namun di saat yang sama alam semesta yang luar biasa luasnya ini juga tersusun oleh unsur debu yang sama yang ada pada tubuh manusia.
"Lihatlah tubuhku ini, dengan selimut kematian setengah kepalaku sudah menjadi tengkorak dengan badan yang membusuk.." kata malaikat kematian yang menyamar dalam wujud sesosok mayat. Ia datang dengan wajah menyeramkan penuh luka kemudian dengan menebar hawa dingin dia menunjuk baju dan pakaian seorang musafir yang sedang menapaki jalan kehidupan. Musafir kehidupan ini bisa melihat siapa yang ada dibalik segala wujud dan segala sesuatunya bersikap tenang dan biasa saja, bahkan dengan tersenyum ia berkata, "tenang saja, tunggu disini, akan kubawakan yang masih bagus untukmu" katanya dgn bahasa isyarat. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, orang dengan wajah menyeramkan itupun membuka selimut kematiannya dan menunjukkan siapa dirinya sebenarNya sambil berkata:
"Akulah penguasa waktu, waktu bisa saja memakan seluruh tubuhmu namun sebaliknya aku bersifat Abadi. Akulah Kala-Kala. Gunakanlah waktu hidupmu di dunia dengan baik, bersihkanlah dirimu dengan kebaikan dan kebajikan, sadarilah bahwa engkau diberikan tubuh agar mengerti siapa penghuni tubuh tersebut. Tanpa penghuni, badanmu seperti diriku saat ini, menjijikan dan terus menerus berbau busuk. Hanya ketika engkau menyadari siapa yang ada dibalik tubuhmu ini kemudian menggunakannya untuk berkontemplasi dan menggali diri bahwa di dalam dirimu ada sifat-sifat Ketuhanan yang dapat diwujudkan, saat itulah hidupmu menjadi berarti dan tubuhmu pun menjadi bermandikan cahaya Illahi"
0 komentar:
Posting Komentar