Mereka yang senantiasa mencipta dan
berkreasi dengan keindahan jiwanya akan menemukan masa depan yang penuh
kebaikan sesuai dengan gambaran jiwanya. Sebaliknya mereka yang
senantiasa memancarkan pikiran negatif dan prasangka buruk tentang masa
depan akan menemukan gambaran yang tepat seperti yang selama ini
dibayangkan di dalam pikirannya.
Puluhan ribu tahun manusia terjebak dalam kegelapan pemikiran yang membelegu diri mereka sendiri, manusia saling membunuh atas nama idiologi, agama, keyakinan, harta, tahta dan kekuasaan. Bumi ini sudah menjadi saksi banyaknya pertumpahan darah yang pernah terjadi. Apalagi di ujung jaman ini, begitu mudahnya manusia dihasut dan diprovokasi dengan isu-isu yang sudah berkobar ribuan tahun, begitu mudahnya manusia lupa akan dirinya sendiri dan memilih menjadi binatang dengan melupakan kemanusiaan yang ada di dalam dirinya. Pembelajaran menjadi manusia itu sendiri belum bisa dipahami oleh semua manusia, itulah yang menyebabkan peristiwa demi peristiwa senantiasa berulang ulang dari jaman ke jaman.
Puluhan ribu tahun manusia terjebak dalam kegelapan pemikiran yang membelegu diri mereka sendiri, manusia saling membunuh atas nama idiologi, agama, keyakinan, harta, tahta dan kekuasaan. Bumi ini sudah menjadi saksi banyaknya pertumpahan darah yang pernah terjadi. Apalagi di ujung jaman ini, begitu mudahnya manusia dihasut dan diprovokasi dengan isu-isu yang sudah berkobar ribuan tahun, begitu mudahnya manusia lupa akan dirinya sendiri dan memilih menjadi binatang dengan melupakan kemanusiaan yang ada di dalam dirinya. Pembelajaran menjadi manusia itu sendiri belum bisa dipahami oleh semua manusia, itulah yang menyebabkan peristiwa demi peristiwa senantiasa berulang ulang dari jaman ke jaman.
Lihat dan amatilah, belajarlah dan pahamilah fenomena ini...petiklah pelajaran yang sangat mahal dan berharga yang sedang berlangsung saat ini, walaupun sejarah cenderung berulang namun manusia di masa sekarang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menciptakan masa depanNya...ciptakanlah masa depan dunia yang damai dan penuh persaudaraan antara sesama manusia.
Terkadang bencana alam yang sangat besar jauh lebih manusiawi daripada bencana perang dan kemanusiaan yang dibuat oleh manusia itu sendiri karena kebrutalan manusia dapat melebihi kebrutalan binatang buas. Dan sebaliknya kebaikan manusia sesungguhnya dapat melampui kebaikan para malaikat. Bila dalam keadaan katastropik kamu sanggup melakukan suatu kebaikan, mampu melupakan dirimu sendiri dan mengorbankan kepentingan pribadi untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolongan, di saat itulah jiwamu akan diangkat. Dan bila ada satu orang saja yang melakukannya, hal ini akan menyebar kepada semua orang di seluruh dunia. Semua ini adalah pembelajaran bersama, walaupun kita turun dengan keragaman etnis dan bangsa, sesungguhnya kita adalah satu kesatuan kolektif yang sedang membangun sebuah kesadaran yang baru.
Seperti melemparkan koin harapan ke sebuah air mancur, semoga kemilauan cahaya yang terpantul dari kepingan logam di dalam air mampu mengalihkan perhatian orang untuk melihat lebih dalam dibandingkan riak dan gelombang yang sedang terjadi di permukaannya. Setiap orang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menciptakan perdamaian pada saat ini juga sebelum segala sesuatunya terlambat yang pada akhirnya menimbulkan rasa penyesalan yang mendalam.
0 komentar:
Posting Komentar