“ Ketika nanti engkau menjadi pemimpin,
jangan membeda-bedakan. Baik itu pangkatnya paling rendah maupun paling
tinggi, masyarakat pedalaman ataupun kota, orang miskin atau kaya
jangan pernah membeda-bedakan. Rangkullah mereka, berikanlah mereka
perhatian dan kebaikan hatimu. Karena doa dari orang yang pangkatnya
rendah, doa dari orang yang miskin dan teraniaya adalah doa yang paling
didengar oleh Tuhan. Suatu saat kedudukanmu baik di dunia ini maupun di
alam sana akan ditentukan oleh mereka yang senantiasa mendoakanmu dengan
Tulus.”
"Tetaplah berperilaku rendah hati dan senantiasa ingat kepada Tuhan. Ingatlah kepada sumber dari segala sumber kehidupanmu. Ingatlah untuk senantiasa bersyukur dan berterima kasih termasuk untuk hal-hal kecil dan sepele dalam kehidupanmu sehari-hari. Bila hatimu penuh dengan rasa syukur, energi keajaiban akan meluap-luap dari dalam hatimu, menciptakan perasaan takjub dan kagum bahkan untuk hal-hal sederhana.”
"Milikilah hati yang tulus dalam melakukan segala sesuatunya. Tuluslah dalam bekerja, tuluslah dalam membantu sesama. Segala kebaikan yang dilakukan sekecil apapun itu Tuhan Maha mengetahui. Tuhan dan semesta alam tidak mau berhutang kepada umat manusia, sekecil apapun perbuatan yang kamu lakukan akan dikembalikan kepadamu. Jagalah pikiran, perkataan dan perbuatanmu dalam ketulusan hati dan jiwamu. Ingatlah senantiasa kepadaNya."
"Apapun yang kamu lakukan di dalam hidup ini melalui pikiran, perkataan dan perbuatanmu lakukanlah selaras dengan jiwamu. Ketika dirimu sudah selaras dan harmoni, segala bentuk pujian, pengakuan dan nama terkenal menjadi tidak penting lagi. Seorang yang tercerahkan tidak memerlukan namanya terkenal diantara umat manusia, ia melakukan segala sesuatunya semata-mata hanya ingin dikenal oleh Tuhan. Segala sesuatunya menjadi hubungan yang sangat pribadi antara dirinya dengan Tuhan Yang Maha Mengetahui."
0 komentar:
Posting Komentar