Sebuah musik yang indah dan mengalun merdu tidaklah harus selalu berasal
dari seruling bambu dengan hiasan bulu merak yang indah. Nada-nada
surgawi dari jiwa yang mengalun merdu sesungguhnya juga dapat berasal
dari setiap kebaikan HatiMu yang rela mengambil wujud seekor ikan besar,
sederhana membumi dan rendah hati mengangkat dunia yang sedang
tenggelam dalam kegelapan yang membanjiri bagaikan air bah...
Dalam wujud apapun, dalam bentuk apapun sesungguhNya engkau selalu ada disana, meliputi segala sesuatunya. Seorang Manu (manusia pertama) sanggup melihat hal ini, karena di dalam setiap penglihatanNya, setiap pendengaranNya, setiap penciuman, rasa dan sentuhan, bahkan hingga masuk kedalam pikiran dan perasaanNya hanya ada diriMu saja disana. Inilah juga yang diturunkan kepada Prahlada yang begitu kau cintai dan sayangi dan Juga Raja Bali yang begitu tulus dan ikhlas menyerahkan segalanya untukMu.
Memang benar ketiga langkah kakiMu sanggup melampaui ketiga dunia, sungguh tak terkira besarNya kemahakuasaanMu.Bahkan dalam wujudMu sebagai Matsya (ikan) pun engkau menunjukkan kemahakuasaanMu yang tak terkira. Apalah artinya manusia yang sekecil debu di angkasa raya. Namun disinilah kemudian engkau menunjukkan kemahakuasaanMu, Sepercik Cahaya dariMu engkau sisipkan kedalam jiwa manusia dan menjadikanNya memiliki potensi dan kemampuan untuk menyamai sifat-sifat yang ada di dalam diriMu. KemahakuasaanMu yang tidak trerbatas engkau sembunyikan di dalam diri manusia yang terbatas yang hanya dipisahkan oleh selembar tipis keAkuan. Selama masih ada Aku, selama itu pula diriMu dan diriKu terpisah...namun ketika Aku menyatu dengan Dirimu, saat itulah yang ada hanyalah diriMu saja. Seperti halnya setetes air yang telah menyatu dengan samudera, maka yang ada hanyalah samudera beserta semua keluasan, kedalaman dan ketenanganNya.
Dalam wujud apapun, dalam bentuk apapun sesungguhNya engkau selalu ada disana, meliputi segala sesuatunya. Seorang Manu (manusia pertama) sanggup melihat hal ini, karena di dalam setiap penglihatanNya, setiap pendengaranNya, setiap penciuman, rasa dan sentuhan, bahkan hingga masuk kedalam pikiran dan perasaanNya hanya ada diriMu saja disana. Inilah juga yang diturunkan kepada Prahlada yang begitu kau cintai dan sayangi dan Juga Raja Bali yang begitu tulus dan ikhlas menyerahkan segalanya untukMu.
Memang benar ketiga langkah kakiMu sanggup melampaui ketiga dunia, sungguh tak terkira besarNya kemahakuasaanMu.Bahkan dalam wujudMu sebagai Matsya (ikan) pun engkau menunjukkan kemahakuasaanMu yang tak terkira. Apalah artinya manusia yang sekecil debu di angkasa raya. Namun disinilah kemudian engkau menunjukkan kemahakuasaanMu, Sepercik Cahaya dariMu engkau sisipkan kedalam jiwa manusia dan menjadikanNya memiliki potensi dan kemampuan untuk menyamai sifat-sifat yang ada di dalam diriMu. KemahakuasaanMu yang tidak trerbatas engkau sembunyikan di dalam diri manusia yang terbatas yang hanya dipisahkan oleh selembar tipis keAkuan. Selama masih ada Aku, selama itu pula diriMu dan diriKu terpisah...namun ketika Aku menyatu dengan Dirimu, saat itulah yang ada hanyalah diriMu saja. Seperti halnya setetes air yang telah menyatu dengan samudera, maka yang ada hanyalah samudera beserta semua keluasan, kedalaman dan ketenanganNya.
0 komentar:
Posting Komentar