Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid Donopuro - Madiun

masjidmadiun_1374117765.png
Masjid Donopuro terletak di Jalan Asahan Nomor 45, Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kotamadia Madiun, Jawa Timur. Di sebelah barat masjid terdapat makam kuno. Luas makam dan masjid sekitar 28.960 m². Letak masjid di tengah perkampungan penduduk. Masjid di kelilingi bangunan-bangunan baru yaitu di sebelah utara terdapat Kantor Urusan Agama Kecamatan Taman, di sebelah selatan Kantor Kelurahan Taman dan rumah juru pelihara makam kuno Taman, di sebelah timur jalan arteri primer (jalan Asahan) yang menghubungkan Kotamadia Madiun bagian selatan dengan utara.
Makam kuno yang berada di belakang (barat) masjid merupakan kompleks makam Bupati Madiun. Di dalam kompleks makam terdapat 11 makam bupati. Kompleks makam mempunyai empat buah pintu masuk. Tiap-tiap makam mempunyai halaman sendiri-sendiri yang dipisahkan oleh tembok pembatas, serta masing-masing makam memiliki gapura atau pintu.
Deskripsi Bangunan
  • Ruang Utama
Pada ruang inni tedapat empat buah tiang utama yang terbuat dari kayu jati berbentuk bulat. Selain itu, terdapat lima buah pintu, yaitu tiga buah menghubungkan dengan ruang serambi I, satu buah dengan ruang perpustakaan, dan satu buah dengan ruang pawestren.
Di dalam ruang utama terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab dihiasi tiga tiang bulatan dan bagian atas tiang ini berbentuk bunga teratai. Sedangkan mimbar masjid ini terletak di ruangan mihrab, bentuknya sederhana terbuat dari kayu. Di sebelah ruang selatan ruang utama terdapat ruang perpustakaan tempat menyimpan buku-buku keagamaan dan al-Qur’an. Atap ruang utama berbentuk tumpang tiga terbuat dari genteng dan berpuncak bulan bintang ini terbuat dari sirap dan puncaknya berbentuk tempayan terbalik.
  • Serambi I dan Serambi II
Bangunan serambi I berada di sebelah barat serambi II. Di sebelah selatan bangunan serambi I terdapat ruang terbuka tempat bedug untuk memanggil jemaah shalat apabila waktunya telah tiba. Sedangkan bangunan serambi II terletak di sebelah barat tempat berwudhu.
  • Pawestren
Pawestren adalah bangunan yang berfungsi untuk tempat shalat wanita terletak di sebelah utara ruang utama.
  • Tempat wudhu
Tempat wudhu terletak di sebelah timur bangunan serambi II. Sedangkan kamar mandi dan WC terletak di sebelah utara tempat wudhu tersebut.
Sejarah
Masjid Donopuro didirikan oleh Bupati Madiun, Pangeran Mangkudipuro pada tahun 1725 M. Selain mendirikan Masjid Donopuro Taman, beliau juga mendirikan makam keluarga yang berada di belakang masjid. Ketika terjadi pemberontakan Sawo, Pangeran Mangkudipuro diberi tugas untuk memadamkan pemberontakan itu, tetapi usaha pangeran gagal, sehingga ia dipindahkan ke Kabupaten Caruban sebagai bupati. Sedangkan penggantinya adalah Pangeran Raden Ronggo Wedono yang merangkap sebagai bupati wedono di Mancanegara Timur. Tahun 1940 dilakukan perluasan ruangan bangunan serambi I dan pembuatan segi delapan dan pada tahun 1989 pembuatan bangunan serambi II.
Tradisi
Lelaki yang akrab dipanggil Raden Suko ini menyebutkan sejumlah tradisi ke-Islaman yang saat itu menjadi sarana syiar agama di antaranya perayaan 1 Muharam yang diwarnai dengan pembacaan Al Qur’an serta sajian makanan jenang sengkolo, nasi liwet, sayur bening, dan lauk-pauk tradisional seperti tahu dan tempe. Dijelaskan, sayur bening yang disajikan pada malam 1 Muharam memiliki arti kebeningan jiwa. Sedangkan nasi liwet berarti kebeningan atau kejernihan jiwa itu diharapkan dapat mengental di hati. Jenang sengkolo memiliki arti adanya harapan agar dijauhkan dari musibah. Sedangkan lauk tahu tempe mewakili makanan khas yang digemari rakyat kebanyakan. Selain menyajikan aneka makanan tersebut bagi jemaah dan warga sekitar, masjid juga menggelar seni Gembrung, berupa senandung sholawat yang diiringi alat musik sejenis jidor dan lesung (alat untuk menumbuk padi). “Namun sekarang seni itu sudah hampir musnah dan tak pernah diadakan lagi. Yang masih tersisa adalah Grebeg Bucengan (tumpengan) saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkap lelaki berusia 44 tahun ini.

0 komentar:

Posting Komentar