Ratusan ribu tahun yang lalu, terdapat sebuah pedang yang
sangat berharga, pedang bercahaya yang berisikan energi keabadaian. Pedang itu
jatuh dari langit di atas samudera yang luas. Pedang yang berisikan energi
kehidupan, seiring proses waktu menjadi daratan yang hidup. Bibit-bibit pohon
sakura yang berasal dari lapisan-lapisan langit bertaburan di daratan yang baru
terbentuk ini. Bibit pohon ini tumbuh dengan cepat karena mendapatkan sumber
kehidupan langsung dan energi melimpah. Ia tumbuh menjadi bentuk kehidupan yang
sangat cantik, ia hidup dan bercahaya.
Negeri ini adalah negeri dengan jutaan pohon sakura. Negeri yang mempersembahkan keharuman dan
keindahan, negeri yang menghormati warisan budaya leluhur dan sangat
menghormati alam, negeri yang menjunjung tinggi semangat ksatria, negeri yang
menghormati kejujuran. Di tempat inilah cahaya itu pertama kali turun. Cahaya
yang membangkitkan nilai-nilai kemanusiaan, cahaya yang menerangi setiap jiwa
dari dalam untuk kembali menyatu kepada alam semesta.
Saat cahaya itu pertama kali menyentuh samudera, muncul
gelombang besar. Gelombang yang merubah pola pikir makhluk hidup yang
sebelumnya egois dan lebih mementingkan diri sendiri menjadi manusia dengan
kualitas utama yang lebih mengutamakan orang lain, membantu siapapun termasuk
orang asing, memberikan makanan dan minuman kepada yang haus dan lapar,
memberikan selimut hangat yang tebal bagi yang kedinginan dan memberikan tempat
penampungan bagi yang telah kehilangan rumah untuk melindunginya dari hujan dan
panas.
Gelombang yang disatu sisi menimbulkan dampak kerusakan yang
sangat besar di sisi lain membantu manusia menemukan jati dirinya yang
sebenarnya, sebagai makhluk hidup yang saling tolong menolong, saling membantu,
memberikan yang terbaik yang bisa diberikan untuk menolong dan menyelamatkan
kehidupan. Manusia yang tersadarkan akan mendapat panggilan hidup untuk
melakukan sesuatu yang jauh lebih besar dari dirinya, sesuatu yang memiliki
nilai-nilai kemanusiaan. Manusia yang tersadarkan akan berani berkorban, berani
menanggung resiko untuk melakukan hal-hal mulia melampaui panggilan tugasnya.
Ketika di berbagai belahan dunia mengalami kekacauan, negeri
ini menunjukkan kualitas terbaiknya. Tidak ada kekacauan, tidak ada kekerasan,
justru alam di negeri ini berbicara dalam bahasa yang lembut. Mengutamakan
orang lain, saling membantu dengan jujur dan penuh tanggung jawab, bahkan
seorang petani yang sehari-harinya menanam padi di sawah melakukan hal-hal luar
biasa yang melampui tugas hidupnya sehari-hari. Ia mengawasi dan melihat
situasi di tiap rumah. Apabila ada yang kehabisan air minum, ia akan mencarikan
dan menaruhnya di depan pintu lengkap dengan bungkusan nasi dan lauk pauknya.
Bila ada yang sakit, ia akan membantu menggendongnya dan membawa orang yang sakit
itu ke posko bantuan kesehatan. Tugas-tugas yang dilakukannya sungguh mulia dan
tidak terbayangkan bila seorang petani saja dapat melakukan hal yang luar biasa
tersebut, bagaimana dengan yang lainnya.
Seorang pedagang toko yang mengetahui kondisi kritis yang
dialami masyarakat dan terancam kehausan dan kelaparan sengaja membuka barang
dagangannya dan menawarkannya secara gratis. Ia tidak memikirkan keuntungan dan
kerugian, di saat-saat kritis seperti itu yang dibutuhkan adalah hati yang luas
dan lapang serta kesediaan untuk memberikan apapun yang kita punya untuk
membantu meringankan beban kesusahan orang lain.
Yang paling dikagumi adalah para petugas pemadam kebakaran
yang bekerja siang malam menyelamatkan kehidupan. Bahkan yang dilakukan para
pemadam kebakaran ini melampui apapun yang mampu dilakukan manusia biasa.
Mereka bersedia mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan lebih banyak manusia,
termasuk menyelamatkan seluruh dunia. Mereka mengetahui resiko yang dihadapi
ketika harus menghadapi kebocoran nuklir yang sudah parah, namun mereka dengan
kesatria maju ke daerah pusat radiasi, mengorbankan hidupnya sendiri untuk
memadamkan api yang membakar reaktor nuklir. Inilah kualitas kemanusiaan yang
ingin ditunjukkan alam semesta kepada manusia, manusia sudah digariskan untuk
berkembang dan berevolusi menjadi manusia-manusia dengan kualitas mulia.
0 komentar:
Posting Komentar