Dalam
hal berburu, terdapat pengorganisasian yang cukup rumit. Hal ini
berkaitan dengan partisipasi setiap anggota dalam melakukan perburuan.
Misalnya pada perburuan rusa dalam teknik areng, taron, suda, dan giring.
Sedangkan pada bentuk ke empat tidak memerlukan organisasi yang rumit.
Misalnya dalam berburu rusa dengan menggunakan senapan yang hanya cukup
terdiri atas 2-3 orang.
Penangkapan
rusa dalam ketiga bentuk yang disebut pertama di atas membutuhkan
sekitar 10-20 orang pemburu, kecuali pad perburuan menggunakan anjing
yang anggotanya terbatas. Kelompok pemburu dipimpin oleh seorang pawing
rusa. Pawing rusa ini mempunyai pengetahuan luas tentang keadaan hutan
tempat yang sering dan banyak terdapat rusa, perangai, dan tingkah laku,
serta tak kurang penting ilmu-ilmu gaib yang membekali dirinya.
Para anggota pemburu juga terdiri atas beberapa kelompok. Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kelompok seumaroh, kelompok teumapak, kelompok pembawa areng, dan orang yang menetak bianatng tersebut nanti.
Kelopok seumaroh atau
penghalau biasanya berasal dari orang ramai yang belum begitu
berpengalaman di damping orang yang telah berpengalaman mendampingi
mereka. Kelompok teumapak tersdiri dari orang-orang yang telah
sering berburu serta memiliki keterampilan sedikit tentang seluk-beluk
berburu. Mereka memiliki tugas sebagai pencari jejak. Untuk mencari
jejak rusa yang baru lewat, mereka berpencar ke dalam hutan bersama
dengan pawang. Bila si pencari jejak telah menemukan jejak tersebut,
sang pawang akan mendatangi tempat tersebut dan mengambil sepotong daun
untuk menutupi jejak yang ditemukan itu.
Kemudian
pawang mengeluarkan kemenyan dan sabut dari kantongnya yang sengaja
dibawa dari kampug, sambil membaca mantra-mantra. Dengan memperhatikan
arah asap yang ditiup oleh angina, pawang dapat menentukan di mana rusa
itu berada dan ke mana arah hadapan rus pada saat itu. Dengan berpedoman
hasil pengamatannya itu lalu ia memerintahkan kepada pembawa areng untuk merentangkan areng membujur arah hadap kepala rusa. Bila pemburuan itu mempergunakan teknik suda atau mempergunakan taron, maka suda atau taron
itu ditempatkan seperti dalam menempatkan areng di atas juga. Pawan
terus memberi komando kepada kelompok seumaroh untuk menghalau rusa kea
rah perangkap, yang disediakan dengan memukul-mukul pohon kaya atau
mengeluarkan kata-kata tertentu atau bersorak.
Sementara di kedua sisi areng telah berdiri beberapa orang bersenjatakan golok, menunggu rusa itu terjerat atau kena suda,
keterampilan dan kecekatan menetak sangat diharapkan di samping
keberanian, ebab terlambat saja merea menetak, rusa yang terkena jerat
itu akan dapat memutuskan areng dan melarikan diri. Pada bentuk
perburuan yang mempergunakan teknik menggiring dengan anjing (apalagi
menggunakan senapan), mempunyai anggota pemburu yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan ketiga bentuk teknik di atas. Pada kelompok ini tak
di kenal kelompok seumaroh.
Perburuan
jenis binatang lain, seperti mencari telur penyu, dan mencari badak
tidak mempunyai pengorganisasian yang agak rumit seperti dalam kasus
memburu rusa atau ruso. Pekerjaan mencari telur dilakukan
perseorangan, sedangkan menangkap badak dilakukan oleh 2-3 orang yang
tela berpengalaman menjelajang hutan belantara.
0 komentar:
Posting Komentar