Jumat, 12 Desember 2014

Museum Goedang Ransoem

158016_museum-goedang-ransoem-tambang-batubara-di-sawahlunto_663_382_1378196024.jpg
Walaupun disebut sebagai gudang, aslinya bangunan ini adalah sebuah dapur besar. Kini, dapur tersebut telah menjadi museum yang dikenal dengan nama Museum Goedang Ransoem. 
Museum Goedang Ransoem merupakan bekas dapur umum yang dibangun pada tahun 1918, pada masa penjajahan Belanda. Dapur umum ini dilengkapi dua buah gudang besar dan steam generator (tungku pembakaran) untuk memasak 3900 kg beras setiap hari bagi para pekerja tambang batubara (orang rantai), pasien rumah sakit, dan keluarga pekerja tambang.

Cara memasaknya adalah menggunakan sistem uap. Jadi, uap panas dialirkan dari ruang bawah tanah ke tungku-tungku memasak. Selain area memasak, ada pula tungku pembakaran untuk menghasilkan sumber energi uap panas tersebut. 
Pada Jaman Jepang hingga Agresi Belanda II, aktivitas memasak dalam skala besar masih berlangsung. Sejak tahun 1950-an, setelah perang, aktivitas masak memasak di dapur umum ini mulai menurun.
Pada pertengahan tahun 1970-an hingga tahun 1980-an bangunan dapur umum ini dimanfaatkan sebagai tempat pendidikan dan perumahan karyawan Tambang Batubara Ombilin. Sampai awal tahun 2005 bangunan ini masih dipakai sebagai tempat tinggal oleh masyarakat setempat.
Barulah pada tahun 2004-2005 kompleks bangunan bersejarah ini mulai dikonservasi dan ditata oleh Walikota Sawahlunto untuk dimanfaatkan sebagai museum yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla pada tanggal 17 Desember 2005.
Museum Goedang Ransoem dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peninggalan Bersejarah di bawah pembinaan Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat.
Koleksi
Koleksi museum terdiri atas berbagai peralatan masak memasak, seperti tungku pembakaran, periuk (ketel), lansang, dandang sabet, maupun benda-benda lain, seperti sekop daun, gergaji lobang, replika pakaian, foto-foto lama Sawahlunto, Songket dan keramik. Peralatan memasak yang terdapat dalam museum goedang ransoem ini masih utuh dan umurnya sudah lebih dari 100 tahun.
Pada masa dahulunya Dapur Umum itu berfungsi sebagai tempat melayani kebutuhan makan para:
1.    Orang hukuman, lebih dikenal sebagai orang rantai
2.    Karyawan Tambang yang belum berkeluarga (bujangan) terutama
       mereka yang didatangkan jauh dari Belanda (Nederlands).
3.    Buruh tambang yang sudah bekeluarga.
4.    Pekerja dan pasien rumah Sakit Ombilin.

Sarana
  1. Ruang Pameran Tetap
  2. Ruang Administrasi
  3. Ruang Informasi
  4. Lobby
  5. Toilet
 

0 komentar:

Posting Komentar