Arca Megalitik Pokekea
Kebudayaan megalitik merupakan istilah untuk menyebutkan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar. Mega berarti besar dan lithos berarti
batu, kebudayaan megalitik selalu berdasarkan pada kepercayaan akan
adanya hubungan antara yang meninggal, terutama kepercayaan akan adanya
pengaruh kuat dari salah satu yang telah mati terhadap kesejahteraan
masyarakat dan kesuburan tanaman. Objek-objek batu yang berukuran kecil,
dan bahan-bahan seperti kayu pun harus dimasukkan ke dalam klasifikasi
megalitik bila benda-benda itu jelas dipergunakan untuk tujuan sakral
tertentu, yakni pemujaan kepada arwah nenek moyang (Soejono dkk, 1990:
205). Tradisi megalitik yang tersebar luas di Lembah Behoa muncul pada
masa neolitik (masa bercocok tanam). Menurut Von Heine Geldern (1945)
berpendapat, tradisi megalitik di Indonesia terbagi menjadi dua
periode, yaitu megalitik tua yakni dari tahun 2.500 – 1.500 Sebelum
Masehi dan megalitik muda dari tahun 1.500 – abad 1 Masehi. Walaupun
tradisi megalitik terbagi dua periode, akan tetapi kelangsungan hidup
kedua periode itu berlangsung bersama-sama pada masa megalitik muda.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa peninggalan
megalitik Situs Pokekea termasuk dalam kedua periode tersebut.
Lembah
Behoa merupakan lokasi di mana terdapat banyak terdapat sebaran
tinggalan megalitik. Salah satu situs yang terdapat dilembah Behoa
adalah situs Pokekea yang terdapat di Desa Hanggira, Kabupaten Poso,
Provinsi Sulawesi Tengah. Situs Pokekea terletak diatas bukit dan
memiliki sebaran tinggalan megalitik yang cukup banyak dengan tinggalan
yang beragam seperti, Kalamba, tutup kalamba, arca batu, batu dakon,
lumpang batu, meja altar, batu dulang, batu bergores, dan gerabah kubur.
Semua tinggalan megalitik tersebut, terkonsentrasi hampir merata diatas
dan didalam tanah bukit Pokekea.
Arca
batu yang terdapat di situs Pokekea berjumlah 4 (empat) buah, tiga buah
dalam posisi berdiri tegak dan satu buah dalam posisi terbaring.
Keempat arca tersebut digambarkan berbentuk manusia setengah badan tanpa
kaki, dengan arah hadap utara, arca pertama mempunyai ukuran
tinggi 140 cm, lebar badan 74 cm, muka manusia digambarkan dalam bentuk
bulat, mata melotot, alis dan hidung menyatu, dua buah telinga berbentuk
bulat, buah dada menonjol, kedua tangan dilipat di bagian perut. Arca
ini diperkirakan arca wanita.Arca kedua dalam posisi baring
menempati areal sebelah timur situs dengan ukuran tinggi 170 cm lebar 70
cm, muka manusia digambarkan dalam bentuk mulat, mata besar, hidung dan
alis menyatu, dan tidak mempunyai telinga. Arca ketiga mempunyai
ukuran mempunyai ukuran tinggi 146 cm lebar badan 80 cm, muka manusia
digambarkan bentuk bulat, mata bulat kecil, buah dada menonjol, kedua
tangan hanya berupa bulatan, pada perut terdapat pahatan berbentuk segi
empat. Arca keempat mempunyai ukuran tinggi 120 cm dan lebar 60
cm, muka manusia digambarkan dalam bentuk bulat, hidung dan alis
menyatu, mata bulat kecil, dua buah telinga berbentuk bulat, buah dada
menonjol dan terdapat pahatan di bagian dada.
0 komentar:
Posting Komentar