Gereja Santo Antonius Kotabaru
Perintis pendirian Gereja Santo Antonius Kotabaru
adalah Romo F. Strater. Sebelum gereja tersebut berdiri, Romo F.
Strater merintis pendirian Kolsani (Kolese Santo Ignatius) dan Novisiat
Kolsani yang telah dimulai pada tanggal 18 Agustus 1922. Kolsani ini
juga mempunyai kapel yang terbuka untuk umum. Dengan adanya perkembangan
umat yang terus bertambah maka Romo F. Strater memandang perlu
didirikan gereja yang lebih besar dan representatif, tetapi dengan suatu
syarat bahwa gereja tersebut diberi nama St Antonius van Padua.
Pembangunan gereja tersebut selesai pada tahun 1926. Pada masa
pendudukan Jepang tahun 1942 Kolsani menjadi tempat penampungan
suster-suster dan wanita-wanita Belanda interniran, Seminari Tinggi yang
letaknya di sebelah barat gereja menjadi kantor tentara Jepang dan Gereja Santo Antonius Kotabaru menjadi gudang dan kemudian tidak berfungsi lagi menjadi gereja.
Pada
tahun 1944 pastur pertama Kotabaru Rama Strater SJ dibunuh oleh tentara
Jepang karena mengadakan rapat rahasia bagi beberapa kepala sekolah
Kanisius seluruh D.I. Yogyakarta. Oleh karena Gereja Kotabaru sudah
tidak berfungsi lagi menjadi gereja maka kemudian dicarikan sebuah rumah
kuno berbentuk joglo di daerah Kumetiran. Rumah ini kemudian dijadikan
gereja. Setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II tahun
1945, maka Kolsani dan Gereja Santo Antonius Kotabaru berfungsi kembali menjadi gereja seperti semula.
0 komentar:
Posting Komentar