Sabtu, 13 Desember 2014

Masjid Santren Bagelen - Jawa Tengah

masjidsantrenbagelen_1374460190.png
Masjid Santren Bagelen terletak di Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Bangunan masjid terletak di sebelah timur Sungai Bogowonto dengan sebelah selatan dan timur dibatasi oleh jalan kampung dan sebelah utara berbatasan dengan halaman rumah penduduk. Masjid Santren Bagelen merupakan masjid tertua di wilayah Bagelen yang berarsitektur tradisional  Jawa.
Deskripsi Bangunan
Bangunan Masjid Santren Bagelen berdiri di atas tanah seluas 2.031 m². Di sebelah utara dan selatan masjid terdapat makam dengan 12 batu nisan dan bangunan cungkup baru. Di sebelah timur makam (cungkup) terdapat beberapa bangunan baru antara lain bangunan yang menjadi satu dengan bangunan fasilitas sebagai ruang paseban, gudang, WC, kamar mandi, dan tempat wudhu.
  • Emperan
Emperan masjid merupakan bangunan tambahan (baru) sebagai perluasan serambi, dibuat pada tahun 1978. Pada ruang emperan sisi selatan terdapat sebuah bedug dan kentongan. Kentongan diletakkan di atas lantai di bawah bedug.
  • Ruang Utama
Untuk memasuki ruang utama terdapat tiga buah pintu di sisi timur yang menghubungkan ruang utama dengan serambi. Pada dinding ruang utama sisi utara dan selatan masing-masing terdapat tiga buah jendela berjeruji tanpa daun jendela. Sedangkan pada dinding barat terdapat dua buah jendela yang mengapit mihrab, lengkap dengan daun jendela.
Di dalam ruang utama berdiri empat tiang sakaguru berbentuk bulat dari kayu jati. Keempat sakaguru merupakan penyangga utama atap tingkat II. Selain empat sakaguru, di antara deretan tembok ruang utama terdapat 12 buah tiang sakarawa yang disangga oleh umpak bulat. Di antara sakarawa dan sakaguru dihubungkan dengan sanduk kili dan pengeret, serta berhias ukiran yang cukup kaya. Salah satu sakarawa pada sisi barat di sebelah utara mihrab terdapat prasasti berhuruf dan berbahasa Arab. Pada salah satu soko rowo di sebelah utara mihrab terdapat prasasti dalam huruf Arab yang berbunyi; “Masjid ini dibangun di negeri yang agung untuk leluhur yang sudah meninggal atas perintah isteri Sultan Mataram, diberikan kepada Ustadz Baidlowi dan sebenarnya yang membuat masjid ini Khasan Muhammad Shufi, semoga ia mendapat ridla Allah, berupa nikmat dunia dan akhirat dan ditetapkan imannya.”
Atap Masjid Santren Bagelen berbentuk tumpang susun dua. Di sela-sela antara tingkat I dan II terdapat lubang terbuka yang berfungsi sebagai ventilasi udara dan sinar matahari. Di dalam ruang utama masjid terdapat mihrab dan mimbar. Mihrab merupakan sebuah ruang yang dipergunakan untuk imam memimpin shalat. Mihrab dalam masjid ini terletak di dinding sisi barat. Mimbar terdapat di dalam ruang utama sisi barat di sebelah utara mihrab dan menghadap ke timur.
  • Serambi
Untuk memasuki ruang serambi terdapat tiga buah pintu tanpa daun pintu dan pada ambang pintu berbentuk lengkung. Tembok sisi barat merupakan pembatas antara ruang utama dengan ruang serambi. Atap serambi merupakan atap emperan yang terbuat dari genteng.
Sejarah
Untuk mengungkap kapan berdirinya Masjid Santren Bagelen Purworejo sulit sekali, karena kurangnya data. Namun demikian adanya temuan prasasti pada salah satu tiang sakarawa dan nisan berangka tahun yang terdapat di sebelah utara, serta cerita rakyat, maka dapat mengungkap latar belakang sejarah masjid ini.
Prasasti pada tiang sakarawa yang berhuruf dan berbahsa Arab, maka dapat diketahui bahwa Masjid Santren Bagelen merupakan hadiah dari istri Sultan Mataram kepada ustad Baidowi dan sebagai arsiteknya adalah Khasan M. Shufi. Sultan Mataram yang dimaksudkan dalam prasasti mungkin Sultan Agung yang berkuasa dari tahun 1613-1645. Sultan Agung adalah raja Mataram yang bergelar “Sultan”.
Selain itu, angka tahun terdapat juga di nisan pada dua makam yang terletak di sekitar masjid. Kedua makam tersebut dipercaya sebagai makam RKH. Khasan Mukibat dan istrinya, R.A. Khasan Mukibat. Menurut cerita penduduk, RKH. Khasan Mukibat adalah Syeh Ustad Baidowi. Pada nisan kepala (utara) makam RKH. Khasan Mukibat terdapat prasasti berhuruf dan berbahasa Arab dan angka tahun yang ditafsirkan 1028 H = 1618 M. Sedangkan di nisan kepala makam istrinya terdapat angka tahun 1171 H = 1757 M. Berdasarkan angka-angka tahun tersebut maka diperkirakan bahwa Masjid Santren Bagelen dibangun sekitar awal abad 17 M.

0 komentar:

Posting Komentar