Tari Tauh Jambi merupakan tarian
khas Daerah Lekuk 50 Tumbi Lempur, Kecamatan Gunung Raya. Pergaulan atau
hubungan muda-mudi (bujang gadis) digambarkan dalam tarian ini. Tarian
ini telah ada sejak zaman dahulu sampai sekarang dan diwariskan secara
turun temurun. Hingga akhirnya masyarakat tidak mengetahui siapa
sebenarnya pencipta tarian yang telah mengakar ditengah-tengah
masyarakat. Hari ini, tari Tauh Jambi sangat populer di Kabupaten Bungo
sebagai tari tradisional yang sangat digemari masyarakat.
Perayaan-perayaan,
kenduri Sko, dan penyambutan tamu menjadi helatan saat tarian ini
ditampilkan didepan publik. Tarian Tauh Jambi biasanya ditarikan ketika
menyambut Rajo dan Berelek Gedang. Helatan yang paling sering dihiasi
oleh tarian ini ialah Beselang Gedang atau gotong royong menuai padi
ketika panen berlangsung. Oleh sebab itu, tarian ini juga menggambarkan
perasaan suka cita dan syukur dari masyarakat adatnya.
Seperti
tarian Jambi pada umumnya, tarian ini dibawakan laki-laki dan perempuan
secara berpasang-pasangan. Posisi tubuh dari tarian ini adalah kombinasi
dari gerakan dalam posisi berdiri. Musik rebab, gong, dan nyanyian
klasik yang disebut mantun mengiringi tarian ini. Empat laki-laki dan
empat perempuan melenggok dalam alunan music melayu bersyair pantun.
Uniknya, durasi tarian ini bergantung pada panjang pendeknya pantun yang
disenandungkan dan kesanggupan penarinya sendiri. Tak jarang tarian ini
berlangsung dari senja hari sampai pagi.
Selain menggambarkan
rasa syukur dan suka cita masyarakat adatnya, tarian dan nyanyian ini
juga mengisahkan kehidupan masyarakat desa, percintaan, dan adat
istiadat. Busana khas Lumpur berwarna coklat membalut tubuh para penari.
Tak lupa tutup hiasan perak digunakan untuk mempercantik penampilan
para penari. Seperti juga tarian khas Jambi pada umumnya, tari Tauh
Jambi ini acap dilakukan di lapangan terbuka namun ada juga di dalam
ruangan hal itu sesuai dengan waktu dan acara.
Adapun musik
pengiring ialah Kelintang Kayu, Gong, dan Gendang. Selain ketiga alat
musik tersebut, biola digunakan sebagai alat musik melodik yang berlagam
melayu. Pada saat sekarang Tari Tauh sering ditampilkan pada acara
resmi yang diadakan Pemerintah kecamatan/kabupaten dan juga pada acara
pernikahan. Sedangkan lagu yang mengiringi Tari Tauh adalah Krinok dan
pantun-pantun anak Muda.
Curhat Pendek - Itu Susu?
-
Ketika kamu memiliki banyak pengalaman, melihat banyak hal yang terjadi di
dunia maka biasanya semakin sulit kamu untuk terkejut pada sesuatu yang
tida...
0 komentar:
Posting Komentar