Widyadari dengan pesona yang anggun dan cantik,
energinya putih lembut memberikan perasaan yang teduh dan damai, dengan
pengaruh bulan purnama sifatnya menjadi feminim, sejuk bagaikan malam
hari. Ia bercahaya, namun tidak menyilaukan mata, bersama dengan
bintang-bintang dirinya mempersembahkan tarian malam yang penuh
keagungan.
Seperti sifatmu yang lembut, dirimu merasakan kedekatan dengan sifat air yang lembut, engkau merasa nyaman berada dalam perlindungan dewata yang menguasai air, dewata yang memberikan kemakmuran, dewata yang senyumnya lembut, manis dan memberikan kebahagiaan kepada siapapun, engkau dekat dengan Wisnu.
Apalagi ketika bulan purnama bersinar, dirimu akan turun menari-nari dengan indah bersama semilir angin malam yang berhembus sejuk dan berputar-putar mengelilingi para pemuja Tuhan. Bayangan Purnama tampak terpantul dalam kolam air suci yang diatasnya tumbuh bunga teratai, dirimu sangat senang dan bahagia melihat keindahan alami itu.
Dan kepada para Pecinta yang tidak dapat melihatmu kukatakan:
"Diam dan lihatlah tarian sakral itu dalam keheningan. Hanya meliat saja: sekuntum bunga teratai, sehelai daun yang jatuh ke air, hembusan angin malam, lihatlah dan rasakanlah. Satu lambaian selendangnya yang lembut saja sudah cukup. Lihatlah. Dengarlah. Hiruplah. Sentuhlah, rasakanlah. Dan kiranya tak lama kemudian engkau akan menjumpainya. Sang Penari sendiri."
Setiap manusia fana dan para makhluk yang menyukai keindahan akan langsung jatuh cinta kepada dirimu, kepada kecantikan dan ketulusan jiwamu, kepada kepolosan dan keluguan hatimu, kepada keelokan dan keindahan parasmu. Oh Widyadari, semoga kebahagiaan senantiasa meliputimu, semoga kedamaian hati selalu terpancar dari dalam jiwamu.
Dirimu senantiasa mewujud lembut dalam kehidupan manusia yang hatinya senantiasa penuh dengan kehangatan dan kebaikan, dirimu selalu ada disisi mereka, ada di samping mereka yang di dalam pikirannya memiliki niat yang baik dan mulia. Engkau menari-menari disekitar kami yang senantiasa mengagumi keindahan alam semesta, mengagumi pencipta dari seluruh mahakarya ini. Bila Sang Pencipta mampu untuk mewujudkan energi kelembutan secantik dirimu, Sungguh luar biasa keanggunan dan keindahan dari Sang Pencipta itu.
Seperti sifatmu yang lembut, dirimu merasakan kedekatan dengan sifat air yang lembut, engkau merasa nyaman berada dalam perlindungan dewata yang menguasai air, dewata yang memberikan kemakmuran, dewata yang senyumnya lembut, manis dan memberikan kebahagiaan kepada siapapun, engkau dekat dengan Wisnu.
Apalagi ketika bulan purnama bersinar, dirimu akan turun menari-nari dengan indah bersama semilir angin malam yang berhembus sejuk dan berputar-putar mengelilingi para pemuja Tuhan. Bayangan Purnama tampak terpantul dalam kolam air suci yang diatasnya tumbuh bunga teratai, dirimu sangat senang dan bahagia melihat keindahan alami itu.
Dan kepada para Pecinta yang tidak dapat melihatmu kukatakan:
"Diam dan lihatlah tarian sakral itu dalam keheningan. Hanya meliat saja: sekuntum bunga teratai, sehelai daun yang jatuh ke air, hembusan angin malam, lihatlah dan rasakanlah. Satu lambaian selendangnya yang lembut saja sudah cukup. Lihatlah. Dengarlah. Hiruplah. Sentuhlah, rasakanlah. Dan kiranya tak lama kemudian engkau akan menjumpainya. Sang Penari sendiri."
Setiap manusia fana dan para makhluk yang menyukai keindahan akan langsung jatuh cinta kepada dirimu, kepada kecantikan dan ketulusan jiwamu, kepada kepolosan dan keluguan hatimu, kepada keelokan dan keindahan parasmu. Oh Widyadari, semoga kebahagiaan senantiasa meliputimu, semoga kedamaian hati selalu terpancar dari dalam jiwamu.
Dirimu senantiasa mewujud lembut dalam kehidupan manusia yang hatinya senantiasa penuh dengan kehangatan dan kebaikan, dirimu selalu ada disisi mereka, ada di samping mereka yang di dalam pikirannya memiliki niat yang baik dan mulia. Engkau menari-menari disekitar kami yang senantiasa mengagumi keindahan alam semesta, mengagumi pencipta dari seluruh mahakarya ini. Bila Sang Pencipta mampu untuk mewujudkan energi kelembutan secantik dirimu, Sungguh luar biasa keanggunan dan keindahan dari Sang Pencipta itu.
0 komentar:
Posting Komentar