Kehidupan yang cerah hanya dapat terwujud ketika seseorang merubah pikirannya menjadi secerah matahari dan perasaannya selembut bulan purnama. Keduanya sama-sama memancarkan cahaya yang terang baik di saat siang hari maupun malam hari. Bagaimana cara memadukan kedua pancaran cahaya ini adalah cara seorang Alchemist untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan hidupnya.
Energi bulan dan matahari terdapat di dalam tubuh manusia. Ada banyak nama untuk menggambarkannya, seperti halnya pikiran dan perasaan, dikatakan juga maskulin dan feminim, juga ida dan pingala dalam sistem chakra. Ketika kedua sistem ini seimbang, antara energi bulan dan matahai, maka pertemuan diantara keduanya menjadi waktu yang sangat sakral dan mempunyai daya kekuatan untuk mewujudkan cahaya keemasan di dalam diri kita.
Seperti halnya mata manusia adalah sumber cahaya matahari di dalam diri kita, melalui mata inilah kita bisa melihat cahaya di mana-mana. Cahaya yang dipantulkan oleh sungai yang mengalir, cahaya yang dipantulkan oleh pegunugan bersalju, semua cahaya yang direfleksikan oleh dunia masuk melalui kedua mata kita.
Bahkan sebenarnya dari mata itu sendirilah keluar cahaya yang berasal dari dalam diri yang akhirnya menyinari dunia yang ada di luar sehinga semuanya dapat terlihat dengan jelas. Itulah kenapa saat tertidur dalam keadaan mata tertutup, dalam mimpi kita bisa melihat dengan jelas segala sesuatunya yang ada disana. Dari manakah cahaya yang berasal dari dunia mimpi berasal. Semuanya adalah cahaya yang bersinar dari dalam diri kita, cahaya yang jauh lebih bercahaya dari cahaya matahari, cahaya yang berkilau keemasan dan sanggup menembus ke seluruh penjuru dunia.
Sebuah pepatah dari india kuno menyebutkan:
There is a light that shines beyond all things on Earth,
beyond us all, beyond the very highest heavens.
This is the light that shines in our heart
0 komentar:
Posting Komentar